Perusahaan Kabel Di Indonesia

Sebagian besar pabrik, atau perusahaan kabel di Indonesia telah beroperasi sebelum krisis moneter tahun 1998 yang lalu. Pada waktu itu kapasitas produksi kabel meningkat pesat sejalan dengan tingginya pembangunan kala itu. Rendahnya permintaan pada waktu itu menyebabkan banyak pabrik beroperasi jauh dibawah kapasitas produksinya. Baru semenjak tahun 2005 produksi meningkat kembali dan puncaknya tahun 2007 ketika permintaan terhadap kabel baik di dalam maupun diluar negeri meningkat. Pada masa itu mulai lagi ada investasi di industri kabel baik untuk perluasan maupun pembangunan pabrik baru. Misalnya sebuah perusahaan Malaysia membangun pabrik di Medan yaitu PT Wonderful Wire and Cable. Sementara sebuah perusahaan PMA yaitu PT Prysman juaga menambah kapasitas pabriknya. Saat itu produsen kabel terbesar di Indonesia ada sekitar  15 perusahaan. Umumnya pabrik kabel yang besar sudah beroperasi cukup lama seperti PT Tranka  Kabel  yang mulai berproduksi tahun 1952.

Dalam perkembangannya mulai muncul perusahaan – perusahaan kabel di Indonesia. Seperti PT Sumi Indo Kabel Tbk, Perusahaan ini didirikan pada tanggal 23 Juli 1981, dengan nama PT Industri Kawat Indonesia. Perusahaan mengubah namanya menjadi PT IKI Indah Kabel Indonesia tahun  1982. Lalu PT Voksel Electric Tbk. Berdiri tahun 1971 kemudian statusnya menjadi PMA setelah bekerja  sama dengan  Showa Electric Wire & Cable Co. Ltd  dari Jepang. Tercatat ada 6 pabrik kabel yang telah go public. Selain PT Supreme Cable Manufacturing and Commerce TBK (SUCACO), PT Sumi Indo Kabel, PT Kabelindo, PT Voksel Electric,  PT KMI Wires and Cables dan PT Jembo Cable. Menyusul perkembangan industri kabel yang semakin pesat di tahun 70-an, akhirnya pada tanggal 10 Februari 1973, berdasarkan prakarsa Kontan Pri Bangun, Islam Salim, Jan Walter de Witter, Indrawan Roosheroe dan Tolip Tanaga maka dibentuklah Apkabel. Pengesahan asosiasi dilakukan pada tanggal 26 Juni 1974. Asosiasi Pabrik Kabel Listrik Indonesia (Apkabel) adalah asosiasi yang mewadahi perusahaan kabel di Indonesia. Lokasi kantor asosiasi ini terletak di Ketapang Indah Blok B2 No. 32, Jalan Zainul Arifin, Jakarta Barat.

Keanggotaan di dalam Apkabel terdiri dari perusahan bertipe Perusahaan Modal Asing (PMA) dan Perusahaan Modal Dalam Negeri (PMDN) baik yang modelnya perusahaan terbuka (tbk) maupun belum. Beberapa perusahaan di antaranya adalah Pirelli, Furukawa, Fujikura, Sumitomo, Showa, Siemens/Corning. Pembina asosiasi atau yang membawahi asosiasi ini adalah Direktorat Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka (ILMTA), Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Asosiasi ini juga merupakan anggota dari Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) dan anggota luar biasa Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. Peran utama Apkabel adalah penciptaan iklim usaha yang menunjang perkembangan usaha industri kabel. Apkabel juga aktif berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia seperti Departemen Perdagangan, Departemen Perindustrian, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Perhubungan dan Telekomunikasi, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Departemen Luar Negeri. Adapun badan usaha milik negara (BUMN) yang bekerjasama dengan Apkabel adalah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom).

Apkabel juga aktif memberikan masukan terkait perkembangan industri kabel listrik di Indonesia. Contohnya mengenai lesunya penjualan kabel listrik di Indonesia. Atau pada saat pemerintah menawarkan proyek pembangkit listrik berkapasitas total 35.000 megawatt. Dan saat pemerintah Indonesia memberlakukan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib. Dan rencana proyek pemerintah dalam membangun beragam proyek infrastruktur kelistrikan dan telekomunikasi bisa mendorong potensi pertumbuhan industri kabel di Indonesia, oleh karena itu proyek yang dilaksanakan pemerintah adalah ujung tombak kesuksesan perusahaan kabel di Indonesia.

 

Leave a comment